Biografi
Alexander Ivanovich Oparin lahir di Uglich, Kekaisaran Rusia pada 2 Maret 1894. Ia lulus dari Universitas Negeri Moskow pada tahun 1917, di sana ia menjadi profesor biokimia pada tahun 1927. Banyak tulisan awal bercerita seputar enzim tanaman dan perannya dalam metabolisme.
Pada tahun 1924 ia mengajukan hipotesis yang menunjukkan bahwa kehidupan di Bumi dikembangkan bertahap melalui evolusi kimia dari karbon berbasis molekul dalam sup purba bumi. Pada tahun 1935, bersama dengan akademisi Alexey Bakh ia mendirikan Biokimia Institut Academy of Sciences Soviet. Pada tahun 1939, Oparin menjadi Anggota dari Akademi, dan pada tahun 1946 menjadi anggota penuh. Antara tahun 1940-an dan 1950-an ia mendukung teori pseudo-ilmiah Trofim Lysenko dan Olga Lepeshinskaya, yang membuat klaim tentang "asal-usul sel dari materi noncellular". "Mengambil partai line "membantu memajukan karirnya. Pada tahun 1970 ia terpilih sebagai Presiden dari Masyarakat Internasional untuk Studi Origins of Life.
Oparin menjadi Pahlawan Buruh Sosialis pada tahun 1969, menerima Hadiah Lenin pada tahun 1974 dan dianugerahi Medali Emas Lomonosov pada tahun 1979 "untuk prestasi luar biasa dalam biokimia". Ia juga penerima lima kali dari Order of Lenin.
Alexander Oparin meninggal pada 21 April 1980 (umur 86) di Moskow, Rusia RSFS, Uni Soviet dimakamkan di Pemakaman Novodevichy di Moskow.
Teori Evolusi Biokimia
Teori ini mencoba menggali informasi asal usul makhluk hidup dari sisi biokimia. Menurut Oparin dalam bukunya yang berjudul The Origin of Life (1936) menyatakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfernya.
Oparin menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba terdiri atas metana (CH4), amonia (NH3), uap air (H2O), dan gas hidrogen (H2). Oleh karena adanya pemanasan dan energi alam, berupa sinar kosmis dan halilintar, gas-gas tersebut mengalami perubahan menjadi molekul organik sederhana, sejenis substansi asam amino.
Selama berjuta-juta tahun, senyawa organik itu terakumulasi di cekungan perairan membentuk primordial soup, seperti semacam campuran materi-materi di lautan panas. Tahap selanjutnya, primordial soup ini membentuk monomer. Monomer bergabung membentuk polimer. Polimer membentuk agregasi berupa protobion. Protobion adalah bentuk awal sel hidup yang belum mampu bereproduksi, tetapi mampu memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya.
Di samping itu, protobion juga telah memperlihatkan sifat yang berhubungan dengan makhluk hidup, seperti dapat melakukan metabolisme, kemampuan menerima r4ngsang, dan bereplikasi sendiri. Terbentuknya polimer dari monomer-monomer telah dibuktikan oleh Sydney W. Fox. Dalam percobaannya, Fox memanaskan 18–20 macam asam amino pada titik leburnya dan didapatkan protein.
Pendapat Alexander Oparin mendapat dukungan dari ahli kimia Amerika Serikat, bernama Harold Urey. Urey menyatakan bahwa atmosfer bumi purba terdiri atas gas-gas metana (CH4), amonia (NH3), uap air (H2O), dan gas hidrogen (H2). Dengan adanya energi alam (berupa halilintar dan sinar kosmis), campuran gas-gas tersebut membentuk asam amino.
Karya-karya besar
- "The External Factors in Enzyme Interactions Within a Plant Cell"
- "The Origin of Life on Earth"
- "Life, Its Nature, Origin and Evolution"
- "The History of the Theory of Genesis and Evolution of Life"
Post Comment