Setelah dua tahun Sekolah di Milverton, Whittle mendapatkan beasiswa ke
sekolah menengah Leamington College untuk anak laki-laki, tetapi ketika
bisnis ayahnya tersendat dan tidak ada cukup uang untuk
mennyekolahkannya. Dia dengan cepat mengembangkan keterampilan teknik
praktis sambil membantu ayahnya di bengkel, dan membaca di saat waktu
luangnya di perpustakaan referensi Leamington, membaca tentang
astronomi, teknik, turbin, dan teori penerbangan. Pada usia 15 ia
bertekad untuk menjadi pilot.
Paten pertama
Turbo jet pertama Whittle tahun 1937 |
Pada Januari 1930, ia mengajukan permohonan paten dan disetujui pada
tahun 1932 dengan penerbitan paten secara luas. Tetapi ia mendapatkan
perhatian dan dorongan dari Kementerian Udara ataupun industri. Setelah
menerima dukungan dari bank investasi, pada tahun 1963 Powers Jets
didirikan dan Whittle ditugaskan oleh perusahaan pada tugas militer
khusus untuk menyusun desain dan pengembangan mesin jet-nya.
Mesin eksperimental pertama secara nyata (ditampilkan di bawah) adalah pada April 1937. Mesin ini memiliki kompresor sentrifugal dan turbin aliran aksial dengan 2.000 rpm yang digerakan oleh motor listrik.
Mesin eksperimental pertama secara nyata (ditampilkan di bawah) adalah pada April 1937. Mesin ini memiliki kompresor sentrifugal dan turbin aliran aksial dengan 2.000 rpm yang digerakan oleh motor listrik.
Mesin Turbo Jet kedua Whittle tahun 1939 |
Pada tahun berikutnya, melakukan eksperimen karena mesin pertama banyak
masalah maka perlu untuk direkonstruksi beberapa kali. Mesin yang
dihasilkan dengan sepuluh ruang pembakaran dilakukan cukup baik dan
diterima oleh Kementerian Udara pada tahun 1939.
Mesin turbojet W.1 digunakan untuk tenaga dorong pesawat Gloster E28/39. Mesin ini dirancang untuk produksi tenaga dorong statis 1.240 lbs pada 17.750 rpm. Mesin ini juga merupakan dasar dari desain mesin turbojet General Electric I-14 digunakan eksperimen untuk tenaga dorong Bell XP-59a bermesin ganda untuk pesawat tempur.
Mesin turbojet W.1 digunakan untuk tenaga dorong pesawat Gloster E28/39. Mesin ini dirancang untuk produksi tenaga dorong statis 1.240 lbs pada 17.750 rpm. Mesin ini juga merupakan dasar dari desain mesin turbojet General Electric I-14 digunakan eksperimen untuk tenaga dorong Bell XP-59a bermesin ganda untuk pesawat tempur.
![]() |
Mesin Turbo Jet W.1 |
Pada bulan Juni 1939, Kementerian Udara akhirnya mengakui atas nilai
manfaat dari penemuan Whittle. Mereka kemudian memutuskan untuk memiliki
built mesin penerbangan (W.1) dan membeli Gloster Aircraft Company
untuk membangun sebuah pesawat eksperimental - E28/39.
Pesawat ini selesai pada bulan Maret 1941 dan mesin pada bulan Mei 1941. Penerbangan pertama kali dari E28/39 terjadi pada malam hari tanggal 15 Mei 1941.
Dalam pengakuan atas kontribusi tunggal, Frank Whittle mendapat anugerah gelar dari Raja George VI pada tahun 1948 dengan gelar Sir Frank Whittle.
Pesawat ini selesai pada bulan Maret 1941 dan mesin pada bulan Mei 1941. Penerbangan pertama kali dari E28/39 terjadi pada malam hari tanggal 15 Mei 1941.
Dalam pengakuan atas kontribusi tunggal, Frank Whittle mendapat anugerah gelar dari Raja George VI pada tahun 1948 dengan gelar Sir Frank Whittle.
Post Comment